Menahan Amarah Terhadap Anak
Jika Anda kehilangan kesabaran dan kelepasan membentak anak, jangan terbawa emosi. Anda masih bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini agar anak tidak merasa trauma.
1. Tarik napas dalam-dalam
Menarik napas dalam-dalam bisa membantu tubuh lebih rileks sehingga Anda bisa berpikir lebih jernih.
2. Minta maaf dan bertanggung jawab
Ajari anak bahwa melakukan kesalahan itu bukan akhir dunia. Selain itu, saat orangtua meminta maaf. Jika Anda telah kelepasan membentak anak, minta maaf pada anak dengan nada yang tenang. Anda bisa berkata, “Maaf ya, nak. Ayah dan Ibu jadi terbawa emosi tadi dan membentakmu.”
3. Mulai kembali pembicaraan dengan tenang
Ketika Anda membentak-bentak, anak tidak akan sepenuhnya memahami isi perkataan Anda. Jadi setelah meminta maaf, pastikan bahwa emosi Anda telah mereda dan tawarkan pada anak untuk memulai kembali percakapan Anda dari awal, tanpa luapan emosi atau bentakan.
4. Jangan memaksakan pembicaraan saat itu juga
Apabila Anda tidak berhasil menenangkan diri, jangan memaksakan diri untuk menyelesaikan pembicaraan dengan anak saat itu juga. Ambil jeda sesaat dan tentukan waktu yang Anda butuhkan agar ketegangan antara Anda dan anak tidak berlarut-larut.
5. Ingatkan anak bahwa Anda mencintainya
Sehabis dibentak, anak Anda akan merasa kecil hati. Agar perasaan tersebut tidak berlarut dan menjadi akibat dari anak terlalu sering dibentak, Anda perlu memberi tahu bahwa Anda tidak membenci anak. Penting bagi Anda untuk mengingatkan anak bahwa Anda mencintai mereka dan Anda hanya sedang merasa lelah dan penuh emosi.
Sumber: https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/akibat-anak-sering-dibentak-orangtua/