Cara Meningkatkan Jumlah ASI Perah
1. Lebih sering memerah ASI
Untuk melancarkan produksi ASI, Busui bisa memerah atau memompa ASI lebih sering agar payudara terus memproduksi ASI. Busui bisa melakukannya secara rutin, misalnya setiap 2 jam sekali selama 15 menit.
Bila perlu, Busui bisa membuat jadwal agar kegiatan memerah ASI bisa dilakukan secara teratur. Jika jadwal tersebut terlewat, coba untuk tetap memerah ASI meski hanya beberapa menit daripada tidak sama sekali.
2. Berikan ASI kepada bayi sambil memerah
Saat menyusui bayi di sebelah kanan, cobalah memerah payudara sebelah kiri atau sebaliknya. Memerah sambil menyusui membuat produksi ASI pada payudara yang diperah bisa keluar lebih deras.
3. Perah ASI setelah menyusui bayi
Terkadang, payudara masih terasa penuh, bahkan setelah bayi selesai disusui. Agar pengosongan payudara lebih optimal, Busui bisa melanjutkan untuk memerah ASI setelah sesi menyusui. Payudara yang kosong optimal akan memberikan sinyal ke tubuh agar memproduksi lebih banyak ASI.
4. Perah ASI dari kedua payudara secara bersamaan
Untuk hasil perah yang lebih maksimal, perah kedua payudara dalam waktu bersamaan. Menggunakan dua corong pompa juga membuat waktu memerah menjadi lebih efisien.
Gunakan bra menyusui atau bra khusus memompa ASI (model ini memiliki celah di bagian tengah) untuk menyelipkan corong pompa. Menggunakan bra khusus membuat Busui tidak perlu memegangi corong pompa, sehingga kedua tangan tetap bebas.
5. Perah dengan teknik power pumping
Power pumping adalah teknik meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang dalam masa growth spurt (percepatan pertumbuhan). Selama masa growth spurt, bayi akan lebih sering menyusu dan lebih lama durasi menyusunya.
Power pumping dilakukan dengan cara berikut:
- Perah kedua payudara selama 20 menit, kemudian istirahat selama 10 menit.
- Perah kedua payudara selama 10 menit, kemudian istirahat selama 10 menit.
- Perah kedua payudara kembali selama 10 menit.
Power pumping dilakukan bukan untuk menggantikan jadwal pompa biasa, namun sebagai sesi tambahan. Idealnya, power pumping dilakukan pada malam hari karena jumlah hormon prolaktin lebih tinggi pada malam hari.
Perlu diingat bahwa power pumping hanya disarankan untuk ibu menyusui yang mengalami penurunan produksi ASI. Ibu menyusui yang produksinya lancar dan sudah cukup, disarankan untuk tetap menyusui seperti biasa dan tidak mencoba melakukan power pumping.
6. Usahakan untuk tetap menyusui bayi secara langsung
Hampir semua ibu menyusui memilih memberikan ASI perah karena alasan harus bekerja atau tidak bisa selalu berada di dekat bayinya. Akan tetapi, saat sedang bersama bayi, Busui sebaiknya tetap menyusui secara langsung.
Isapan bayi merupakan salah satu cara alami yang paling efektif untuk merangsang produksi ASI. Menyusui langsung juga bisa merangsang bayi agar tetap lancar menyusui melalui puting.
Jika bayi terlalu sering diberikan ASI melalui botol, hal ini dikhawatirkan dapat membuatnya mengalami bingung puting.
7. Kelola stres
Stres dan kelelahan dapat membuat produksi ASI berkurang atau proses menyusui terganggu. Oleh karena itu, Busui perlu mengelola stres dengan baik agar produksi ASI tetap lancar.
Jika Busui sedang kelelahan, janganlah ragu untuk meminta bantuan pada pasangan, keluarga, atau kerabat untuk menjaga Si Kecil atau melakukan pekerjaan rumah tangga selagi Busui beristirahat.
8. Konsumsi makanan bernutrisi dan banyak minum air putih
Selama masa menyusui, tubuh ibu akan membutuhkan lebih banyak nutrisi, energi, dan air. Agar proses menyusui dan produksi ASI lancar, Busui perlu makan dan minum yang cukup.
Usahakan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan, terutama buah dan sayuran. Busui juga bisa mencoba makan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI atau booster ASI.
Selain itu, Busui juga perlu cukup minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. Untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh, Busui perlu minum air putih setidaknya 8–10 gelas air putih setiap harinya.
Perlu dipahami pula bahwa hasil ASI perah yang sedikit belum tentu karena produksi ASI Busui memang sedikit. Bisa jadi hal ini dikarenakan Busui belum teratur memerah ASI.
Produksi ASI perah juga mungkin berkurang karena payudara Busui tidak cocok dengan jenis pompa ASI yang digunakan, ukuran corong tidak sesuai, ada bagian pompa yang rusak, atau cara memerah ASI yang kurang benar.
Jika jumlah ASI perah Busui masih saja kurang meski sudah mencoba cara meningkatkan jumlah ASI perah di atas, konsultasikanlah hal tersebut kedokter.
Untuk meningkatkan produksi ASI perah, dokter dapat memberikan saran terkait cara memerah ASI dan memberikan suplemen atau obat tertentu untuk meningkatkan produksi ASI jika memang diperlukan.
https://www.alodokter.com/kenali-beragam-cara-meningkatkan-jumlah-asi-perah